Sulli Meninggal, SM Entertainment Gagal Asuh Artisnya?

1880 Views 0 Comment

Industri hiburan Korea kembali berduka. Sulli ditemukan meninggal bunuh diri di usia 25 tahun. Menurut pemberitaan, kematiannya disebabkan oleh depresi berkepanjangan dan hujatan netizen Korea yang terus-menerus menyerangnya. Bak bom waktu, semua tekanan yang dialaminya pun meledak, yang membuatnya memutuskan untuk gantung diri.

Selama ini mantan member grup K-Pop f(x) tersebut memang sudah sangat terbuka tentang kehidupan kelam yang dijalaninya. Ia menderita sejumlah gangguan mental, mulai dari anxiety, gangguan panik, fobia sosial, hingga obsesi ingin selalu jadi pusat perhatian. Belum lagi, ia selalu dibombardir komentar negatif dari netizen karena gaya hidup yang dianggap tidak lazim (pamer foto berciuman dengan kekasih, foto tanpa pakai bra, dan foto-foto lain yang mengundang reaksi netizen).

Depresi dan Kesepian

Parahnya, aktris pemain film “Real” ini pernah mengaku bahwa orang-orang terdekat justru menjauhinya di saat ia tengah terpuruk melawan kondisi mentalnya yang tidak stabil. Dalam sebuah Insta Live, ia pun pernah memohon kepada orang-orang untuk berhenti mencapnya sebagai orang jahat, dan memberinya perkataan baik karena ia layak mendapatkannya. Di luar kerasnya dunia K-Pop dan persaingan di industri hiburan Korea, kita tahu bahwa masalah paling dasar yang dialami artis Korea adalah kesehatan mentalnya.

 

Artis Kedua SM Entertainment yang Meninggal Bunuh Diri

Banyak fans yang menganggap SM Entertainment tidak belajar dari kejadian sebelumnya. Seperti yang kita tahu, sebelumnya Jonghyun SHINee juga bunuh diri akibat depresi. Dengan ini, Sulli jadi artis SM Ent kedua yang meninggal bunuh diri. Netizen Korea pun mulai mengarahkan perhatian mereka kepada Taeyeon yang memang selama ini terlihat tertekan. Apalagi semenjak hubungannya dengan Baekhyun EXO terkuak, Taeyeon jadi salah satu artis K-Pop dengan haters terbanyak.

 

Penderita Gangguan Mental Perlu Dirangkul

Namun, benarkah artis-artis Korea itu di luar panggung adalah pribadi yang kesepian? Melihat kasus Jonghyun dan Sulli, tampaknya tidak ada orang yang benar-benar berada di sisi mereka. Padahal, orang dengan gangguan mental sangat perlu mendapat dukungan dan perhatian dari sekelilingnya. Setidaknya hal tersebut dapat mencegah pikiran bunuh diri menyergap. Se-simple itu dulu sebelum penanganan dari ahli.

 

Kesehatan Mental di Republik Korea Dianggap Tabu

Di Republik Korea, issue kesehatan mental masih dianggap tabu. Riset menunjukkan dari 90% warga Korea yang menderita gangguan mental, hanya 15% yang mendapat perawatan. Sisanya? Mungkin Sulli, Jonghyun, dan sejumlah artis Korea yang bunuh diri lainnya adalah beberapanya. Tabu tidak tabu, sudah sewajibnya gangguan mental ditangani serius. Dan seharusnya ini sudah jadi concern agensi hiburan di Korea bila tak mau artisnya berujung meregang nyawa.

 

Usaha Pencegahan Gangguan Mental Memburuk

Selain aturan agensi yang ketat dan adanya monitoring sebagai upaya pencegahan artisnya memakai narkoba, akan lebih baik jika setiap agensi memberi sesi konseling untuk menjaga kesehatan mental para artis dan trainee-nya. Agensi JYP sudah mulai ambil langkah. Mina TWICE dianjurkan “cuti” dari aktivitas hiburannya lantaran gangguan mental yang dialaminya.

Tidak menekan sang artis dengan pekerjaan, membiarkannya mengambil hari libur, memberi waktu untuk “bernapas” dan menikmati hidup bersama orang-orang terkasihnya, sepertinya hal tersebut sudah sangat membantu mengembalikan kondisi mental. Juga, akan ada baiknya jika agensi hiburan berusaha agar artisnya tidak pernah merasa sendiri. Mudah-mudahan tidak ada lagi artis Korea yang meninggal bunuh diri.

Baca juga: 6 Kebiasaan Wanita Sukses Sebelum Tidur

0 Comments

Leave a Comment

Close