J’adore Parfum d’Eau, Parfum Dior Pertama Tanpa Kandungan Alkohol

1793 Views 0 Comment

J’adore, parfum klasik dan ikonik Christian Dior yang dilahirkan pada 1999, mendapat inovasi baru dengan menambah J’adore Parfum d’eau sebagai parfum Dior tanpa alkohol pada koleksinya. J’adore Parfum d’Eau adalah parfum Christian Dior terbaru 2022 yang diformulasi oleh perfumer Prancis Francois Demachy. J’adore klasik saja sudah menancapkan diri sebagai parfum aroma floral favorit sepanjang masa. Lalu, apa yang spesial dari update terbarunya?

 

J’adore Parfum d’Eau, Parfum Tanpa Alkohol dari Christian Dior

J’adore Parfum d’Eau adalah parfum pertama Dior yang tidak mengandung alkohol. You read it right: tidak pakai alkohol. Parfum ini terbuat dari air dan bunga-bunga. Hanya itu, nothing else. Memang, alkohol berfungsi meningkatkan wangi parfum dan membuat aroma tahan lebih lama. Namun, parfum tanpa alkohol juga punya kelebihan, di antaranya aman untuk kulit sensitif, tidak buat kulit kering, dan memiliki umur simpan tak kalah baik. Juga halal bagi muslim.

Keistimewaan parfum tanpa alkohol J’adore Parfum d’Eau juga terletak pada formulanya. Dior dan LVHM menciptakan inovasi formula baru bernama nanoemulsion yang dikembangkan di laboratorium mereka di Jepang. FYI, ini adalah proses pembuatan formula paling pertama di industri parfum. Bahan kimia tidak dilibatkan. Mereka hanya mencampurkan minyak dalam jumlah banyak ke dalam formula berbasis air. Jelas, inovasi baru di dunia parfum ini membuka jalan untuk lebih banyak parfum mewah tanpa alkohol lainnya.

Mencium J’adore Parfum d’Eau sama seperti mencium sebuket bunga. Aromanya natural, menyegarkan, dan penuh kejutan. Membuatnya unik dan tidak seperti parfum floral kebanyakan di pasaran. Komposisi Chinese magnolia dan Arabian jasmine yang dicampur rose dan honeysuckle diberi sentuhan lebih segar dengan neroli dari Vallauris, Prancis Selatan – aroma yang saat ini hanya bisa ditemukan pada J’adore Parfum d’Eau. Semakin penasaran dengan parfum baru Dior ini, kan.

 

Tentang Neroli dari Prancis Selatan

Neroli yang jadi komposisi aroma pada J’adore Parfum d’Eau diperoleh melalui penyulingan bunga pohon jeruk pahit (Citrus aurantium) yang tumbuh di Prancis Selatan. Lebih tepatnya, perkebunan Florapolis di Antibes. Ini satu-satunya tempat di Provence, Prancis yang masih memanen dan menyuling bunga pohon jeruk pahit. Perkebunan tanaman ini dikelola oleh Christelle Archer.

Florapolis memiliki 400 pohon jeruk yang beberapa di antaranya berusia lebih dari 100 tahun. Berkat kemitraan eksklusif dengan Dior, Christelle bisa kembali memberdayakan petani neroli lokal. Kebunnya dapat diperluas dengan merehabilitasi hutan tua. Terlebih, pohon jeruk benci angin, sehingga perkebunan perlu dibuat menjadi petak-petak kecil yang miring (disebut “les restanques”).

Pada musim panen yang berlangsung dari akhir April hingga awal Mei, neroli dipetik dengan tangan. Perlu penanganan istimewa di masa panen, apalagi neroli terbilang sudah cukup langka di wilayah tersebut. Caranya yakni meletakkan kain linen dan tenun katun organik di bawah pohon untuk menangkap bunga-bunga siap panen. Bahkan perlu kain khusus untuk menadah bunga yang jadi daya pikat aroma J’adore Parfum d’Eau.

 

Botol Putih J’adore Parfum d’Eau

Neroli memberi aroma floral selembut awan pada J’adore Parfum d’Eau. Aroma yang ketika disemprotkan langsung menempel di kulit dan memancarkan aroma menyegarkan. Formulanya yang berwarna putih senada dengan botol J’adore Parfum d’Eau yang dicat putih – tapi masih dengan bentuk botol ikoniknya. Sementara itu, kampanye parfum ini dibintangi aktris Charlize Teron yang sejak 2006 jadi wajah Christian Dior J’adore.

Penasaran dengan J’adore Parfum d’Eau parfum Dior baru yang tidak mengandung alkohol – tentu juga aroma parfum yang diperkaya neroli yang mulai langka? Go grab yours!

Next, Favorit Sepanjang Masa, 6 Parfum Mewah Paling Klasik untuk Wanita

0 Comments

Leave a Comment

Close