Dermatolog dan aesthetician lebih merekomendasikan retinol sebagai perawatan anti-aging. Tentu karena manfaatnya luar biasa: meningkatkan produksi kolagen, mempercepat pergantian sel kulit, mengurangi penampakan keriput, menyamarkan bekas jerawat, dan mencerahkan kulit kusam. Sayangnya, kandungan skincare menakjubkan ini memberi efek samping. Kulit jadi kemerahan, kering, mengelupas, iritasi, juga menimbulkan sensasi terbakar. Jenis kulit kering dan sensitif harus berhati-hati iritasi pemakaian retinol.
Meski retinol merupakan kandungan cukup keras, bukan berarti kita tidak bisa pakai sama sekali. Kita tetap bisa mendapatkan manfaatnya tanpa perlu merasakan efek samping mengganggu. Hanya saja, jika kita baru pertama kali pakai retinol, first things first, akan ada perubahan kulit dalam beberapa minggu pertama pemakaian. Jangan buru-buru panik jika kulit kering, mengelupas, dan memerah. Ini sangat normal terjadi karena kulit tengah beradaptasi dengan pemakaian retinol. Asalkan bukan iritasi, ini pertanda retinol bekerja meregenerasi kulit.
Yang perlu dipahami juga oleh pemula retinol, pakai dengan jumlah bertahap. Mulailah dengan konsentrasi dan frekuensi kecil dahulu, lalu perlahan tingkatkan seiring waktu. Disarankan pakai konsentrasi rendah dua kali seminggu. Tapi jika muncul iritasi seperti rasa perih dan terbakar, ada beberapa trik untuk hindari iritasi pemakaian retinol dari para ahli. Jika langkah pertama tidak bekerja, lakukan langkah selanjutnya.
Cara Mencegah Iritasi Akibat Pemakaian Retinol
Seleksi Pemakaian Skincare Lain
Karena retinol meningkatkan sensitivitas kulit, kita perlu skincare yang dapat “meredamnya”. Pilih produk dengan manfaat hidrasi dan menenangkan. Cari yang mengandung hyaluronic acid, glycerine, aloe, atau oat. Di saat yang sama, kurangi pemakaian skincare dengan kandungan aktif, seperti AHA/BHA, salicylic acid, dan benzoyl peroxide yang membuat kulit kering.
Baca juga: 3 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersama Retinol
Teknik Sandwich
Seperti sandwich, mengapit bahan utama dengan dua bahan lain. Caranya yakni memakai moisturizer sebelum dan sesudah pakai retinol. Sehingga retinol di-sandwich oleh dua layer moisturizer. Meski terkesan berlebihan, teknik ini cukup membantu mencegah iritasi pemakaian retinol.
Teknik Kontak Singkat
Cukup lakukan kontak singkat dengan retinol. Caranya: aplikasikan retinol pada kulit bersih, biarkan selama 30 menit – 1 jam, lalu cuci muka bersihkan. Cara ini membantu kulit “menerima” retinol secara bertahap hingga nanti seutuhnya dapat memakai retinol semalaman. Dengan begini iritasi pemakaian retinol dapat dicegah.
Alternatif Pengganti Retinol
Good news! Telah ditemukan kandungan skin care anti-aging yang bisa menjadi natural skin care pengganti retinol. Let’s welcome Bakuchiol! Disebutkan pada sebuah studi, bakuchiol memiliki manfaat serupa retinol, yakni meningkatkan elastisitas kulit, mencegah munculnya keriput, dan mencerahkan kulit. Bakuchiol tidak menimbulkan iritasi seperti retinol. Itulah sebabnya, bakuchiol merupakan skin care anti-aging yang lebih ringan dibanding retinol. Such a winning ingredient.
Baca juga: Bakuchiol, Natural Skin Care Pengganti Retinol untuk Anti-Aging
0 Comments